Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

RESIKO MAKAN TELUR

3 Telur Seminggu Tingkatkan Kanker Prostat Hati-hati para pria, terutama bagi anda yang rutin mengkonsumsi telur. Sebab, menurut peneliti, memakan lebih dari 3 telur dalam satu minggu secara signifikan meningkatkan risiko dan membahayakan pria yang mengidap kanker prostat. Kesimpulan itu didapat melalui uji coba yang menemukan bahwa pria yang mengonsumsi lebih dari 2,5 butir telur per minggunya memiliki risiko 81 persen mengidap kanker prostat, seperti dilaporkan Daily Mail. Tim peneliti di Harvard School of Public Health di Boston meneliti kebiasaan makan 27.000 orang selama periode 14 tahun. Mereka tidak menemukan hubungan yang signifikan antara jumlah daging dimakan dan tumor, tetapi malah menemukan jumlah kematian yang lebih tinggi akibat kanker di antara mereka yang mengaku banyak mengonsumsi telur. Peneliti menyebutkan adanya kerusakan yang mungkin dilakukan oleh sejumlah besar kolesterol atau kolin, nutrisi yang membantu sel berfungsi dengan baik, yang ditemuka

ATASI NYERI TANPA OBAT

7 Cara Redakan Rasa Nyeri Tanpa Obat Rasa nyeri merupakan suatu gejala yang  sering dialami oleh siapapun. Anda tak perlu langsung panik karena penyebab rasa nyeri mungkin saja bukan sesuatu yang berbahaya. Bentuk rasa nyeri bisa berbeda-beda, dapat menyerang di tempat berbeda dan mewakili beragam masalah kesehatan. Berikut ini adalah beberapa cara meradakan dan menghilangkan rasa nyeri. Cara ini merupakan alternatif yang dapat dilakukan bila Anda tidak ingin mengonsumsi obat-obat pereda sakit :

CARA ALAMI MENCEGAH KANKER PAYUDARA

15 cara alami untuk mencegah kanker payudara Bulan Oktober adalah Bulan Kanker Payudara, saat untuk memikirkan penyakit yang banyak ditakuti kaum perempuan. Sepuluh tahun yang lalu, para ahli menganggap bahwa kanker payudara adalah penyakit yang sebenarnya tidak dapat dicegah. Sekarang, para peneliti sudah banyak mengetahui cara untuk mencegahnya, paling tidak mengurangi resiko terkena kanker payudara. Sebetulnya ada 17 cara untuk mengurangi resiko kanker payudara, 2 diantaranya merupakan pencegahan dari segi medis dan sisanya merupakan terapi alternatif. Adapun pendekatan dari segi medis adalah :

PRIA-PRIA YANG RENTAN TERSERANG KANKER PAYUDARA

Pria-pria yang Rentan Kena Kanker Payudara Kanker payudara identik dengan kaum perempuan, meski sebenarnya kanker ini bisa menyerang laki-laki. Lalu pria-pria mana saja yang rentan terkena kanker payudara? Baik laki-laki maupun perempuan memiliki jaringan payudara yang berada di bawah puting dan sekitarnya. Hal yang membedakan adalah hormon laki-laki mencegah jaringan payudara ini untuk tumbuh. Data menunjukkan perempuan memang 100 kali lebih mungkin mengalami kanker payudara dibanding laki-laki. Kondisi ini karena laki-laki memiliki jaringan payudara yang lebih sedikit dibanding perempuan. Ada 2 jenis kanker payudara yang umum menyerang laki-laki yaitu: 1. Infiltrating ductal carcinoma (IDC), jenis ini dimulai di saluran payudara kemudian menembus dinding saluran dan menyerang jaringan lemak payudara. IDC menyumbang sekitar 80-90 persen dari semua kanker payudara laki-laki. 2. Ductal carcinoma in situ (DCIS), sel-sel kanker ini mengisi saluran tapi tidak menyebar ke jaringan lemak

MEMPERKECIL RESIKO KANKER PAYUDARA

Perkecil Risiko Kanker Payudara PAYUDARA merupakan daya tarik seksual seorang perempuan. Bila perempuan memiliki payudara seksi dan indah, tentunya mereka akan bangga. Maka itu, penting sekali untuk merawat keindahan payudara. USIA bukanlah halangan untuk tetap menjaga kesehatan, terutama bila sudah tak muda lagi. Seiring dengan bertambahnya usia, berbagai penyakit pun bisa menghampiri. Bagi kaum hawa yang telah berusia 40-an, berikut beberapa tindakan pencegahan yang patut dilakukan untuk memperkecil risiko kanker payudara: 1. Jalani skrining payudara Studi menunjukkan mammogram terbukti mengurangi jumlah kematian akibat kanker payudara. “Secara umum, ketika tumor terdeteksi meski baru 1 cm atau kurang dan langsung dilakukan pembedahan, potensi kelangsungan hidup pun akan lebih besar bahkan bisa sembuh,” kata ahli radiologi dan spesialis pencitraan payudara Robert Lapidus MD. Meskipun mamografi tetap merupakan standar utama skrining payudara, ada teknik lain seperti MRI dan USG