Apabila anda punya batik tulis, yang terbesit dalam benak kita bagaimana cara merawat batik tulis agar tetap awet dan dan warnanya tidak gampang pudar. Batik tulis bukan hanya sebagai sandang yang kita pakai untuk moment-moment tertentu lebih dari itu, batik tulis merupakan warisan budaya yang mengandung nilai seni dan filosofi yang sangat dalam.
Nah berikut ini penulis akan sampaikan bagaimana cara merawat batik tulis seperti yang pernah dilansir di media surabaya post beberapa waktu lalu yang disampaikan oleh seorang peneliti batiK WilliaM Kwan HL.
Nah berikut ini penulis akan sampaikan bagaimana cara merawat batik tulis seperti yang pernah dilansir di media surabaya post beberapa waktu lalu yang disampaikan oleh seorang peneliti batiK WilliaM Kwan HL.
- Simpanlah batik tulis baik yang berupa kain atau pakaian di tempat yang tidak lembab dan terhindar dari cahaya matahari secara langsung
- Untuk kain batik, bungkus dengan kertas pembungkus kimono atau jenis kertas kain yang tidak bersifat asam. Beri bebauan yang dapat
- mengusir ngengat perusak kain, misalnya akar-akaran alami atau biji merica. Hindari penggunaan zat kimia seperti kapur barus karena beresiko merusak warna
- Secara periodik, sekitar dua minggu sekali, buka kain batik untuk diangin-anginkan. Jemurlah selama 10 hingga 15 menit saat pagi hari agar kain tidak lembab
- Untuk mencuci batik tulis, jangan menggunakan mesin, cucilah secara manual dengan tangan dan jangan menggunakan sabun cuci
- yang keras. untuk membersihkan anda bisa menggunakan lerak, shampo, sabun bayi, atau dry clean di laundry.
- Untuk mengeringkannya, jangan langsung terkena paparan sinar matahari. Cukup diangin-anginkan saja hingga kering
- Sebisa mungkin jangan menyetrika batik tulis anda, tapi jika kain harus di setrika lalu tempat kain lain sebagai pelapis
- di atas kain batik tulis tersebut. Atau gunakan setrika uap dengan mengatur uap yang tidak terlalu panas