Artikel ini saya tulis karena terinspirasi dari kejadian yang baru saja saya lihat, saat menjenguk teman yan terkulai lemah di rumah sakit karena terserang gagal ginjal uh...........serem...Naudzubillah, mudah-mudahan jangan terjadi pada kita. Sakit, itulah yang mungkin dirasakan oleh temanku. Diusia yang belum begitu tua dan masih sangat produktif bekerja harus mengalami gagal ginjal. Tapi apa boleh di kata memang itu sudah suratan yang tidak bisa di hindari, tetapi semua itu juga tidak bisa lepas dari pola hidup kita yang kurang memperhatikan kesehatan. Untuk kali ini penulis tidak membeberkan masalah polah hidup agar bisa menghindari gagal ginjal. Yang penulis sampaikan kali ini mengenai faktor-faktor yang menyebabkan gagal ginjal ataupun gejala-gejala gagal ginjal. Sebelum kita mengetahui faktor-faktor terjadinya gagal ginjal, perlu kita ketahui bersama apa itu gagal ginjal kronis,
Gagal ginjal kronis adalah kehilangan fungsi ginjal secara bertahap
atau dalam waktu yang cukup lama. Gagal ginjal kronis akan menyebabkan
kemampuan ginjal untuk membuang cairan dan limbah menurun atau hilang
sehingga akan terjadi penumpukan cairan dan limbah dalam tubuh. Pada tahap awal gagal ginjal kronis, mungkin tidak memiliki tanda
atau gejala yang jelas hingga fungsi ginjal mengalami gangguan yang
signifikan. Tujuan utama pengobatan gagal ginjal kronis adalah
memperlambat kerusakan ginjal dengan mengendalikan penyebab yang
mendasarinya. Gagal ginjal kronis dapat berkembang menjadi gagal ginjal
stadium akhir yang membutuhkan dialysis (cuci darah) buatan atau
transplantasi ginjal.
Adapun faktor-faktor penyebab gagal ginjal adalah sebagai berikut :
- Diabetes tipe I
- Diabetes tipe II
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Pembesaran Prostat
- Batu ginjal
- Kanker Kandung Kemih
- Kanker ginjal
- Sebuah kondisi yang menyebabkan urine kembali ke ginjal (refluks vesicoureteral)
- Penyakit ginjal polikistik
- Infeksi ginjal (pielonefritis)
- Glomerulonefritis
- Lupus
- Scleroderma
- Vaskulitis
- Kerusakan pada arteri yang membawa darah ke ginjal (stenosis arteri ginjal)
- Diabetes (DM)
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Penyakit jantung
- Merokok
- Kegemukan (obesitas)
- Kolesterol tinggi
- Ras Afrika-Amerika, Indian Amerika atau Asia-Amerika
- Riwayat keluarga penyakit ginjal
- Usia 65 tahun atau lebih tua
- Penurunan output (volume) urin atau tidak ada urin yang keluar
- Mual dan muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Kelelahan dan kelemahan
- Masalah tidur (insomnia)
- Penurunan ketajaman mental
- Otot berkedut dan kejang
- Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki
- Gatal persistent (gatal yang tidak hilang – hilang)
- Tes darah. Tujuannya menilai kadar kreatinin dan urea dalam darah. Semakin tinggi kreatinin dan urea dalam darah semakin tinggi kerusakan ginjal
- Tes urin. Menganalisis contoh urin yang mungkin mengungkapkan kelainan yang mengarah ke gagal ginjal kronis.
- Tes pencitraan. Dokter Anda mungkin menggunakan ultrasound untuk menilai ginjal Anda. Tes pencitraan lain dapat digunakan dalam beberapa kasus.
- Mengambil contoh jaringan ginjal untuk pengujian (biopsi).
Gagal ginjal kronis tidak dapat disembuhkan, tetapi pengobatan dapat membantu mengontrol tanda dan gejala, mengurangi komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Jika ginjal telah mengalami kerusakan yang parah maka dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan dialisis (cuci darah) atau transplantasi ginjal.
Mengobati penyebab gagal ginjal kronis
Dokter akan bekerja untuk memperlambat atau membalikkan penyakit atau kondisi yang menyebabkan gagal ginjal. Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung pada penyebab gagal ginjal tersebut.
Mengobati komplikasi gagal ginjal kronis
Komplikasi gagal ginjal dapat dikendalikan untuk membuat penderita lebih nyaman. Perawatan untuk komplikasi akibat gagal ginjal mungkin termasuk :
- Pengobatan untuk mengontrol tekanan darah tinggi.
- Obat untuk menurunkan kadar kolesterol.
- Obat untuk meringankan anemia.
- Obat untuk meringankan pembengkakan.
- Obat untuk melindungi tulang.
- Diet rendah protein untuk meminimalkan produk sampah dalam darah.
Jika kerusakan ginjal terus maju ke titik di mana ginjal hanya berfungsi kurang dari 15 persen dari kapasitas, maka ginjal telah memasuki stadium penyakit ginjal stadium akhir. Ginjal pada saat itu sudah tidak lagi mampu bersaing dengan penyaringan limbah dan cairan sendiri. Dialisis (cuci darah) dan transplantasi ginjal merupakan pilihan untuk tetap bertahan hidup.