Kedengarannya lucu, kayak nama Motor aja, tapi memang itulah nama virusnya Kawasaki. Apabila terserang virus ini gejala awal nya adalah demam tinggi dan bercak merah pada tubuh. Awas jangan sepelekan panas tinggi dan bercak merah yang muncul pada sekujur tubuh. Bisa jadi ada indikasi terserang virus kawasaki. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia lewat pembuluh darah. Dr. Haryudi Aji Cahyono Sp. A(K), dokter spesialis anak mengatakan, biasanya brcak merah pada tubuh sering di anggap sebagai iritasi, alergi atau campak. Padahal belum tentu, karena ada beberapa penyakit, yang indikasinya seperti ini, salah satunya kawasaki.
Penyakit yang di temukan oleh dokter Tomisaku Kawasaki asal Jepang ini sudah lama terjadi. Sejak tahun 1996 hingga sekarang. Penyakit ini menyerang balita namun dalam jumlah kecil yaitu 1:3.000. Yang harus di waspadai adalah pembuluh darah jantung , karena penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi pada jantung. Pembuluh darah bisa melebar lama kelamaan bisa pecah. Bahkan sebaliknya, bisa menyempit dan membuat aliran darah terganggu.
Komplikasi yang paling ditakutkan adalah komplkasi pada jantung, terjadi 20-40 % pada penderita. Karena dapat merusak pembuluh nadi koroner. Komplikasi ke jantung biasa nya mulai terjadi setelah hati ke 7-8 sejak awal timbulnya demam.Gejala awal ditandai dengan panas tinggi hingga mencapai 41 derajat, muncul bercak merah di sekujur tubuh, mata memerah namun tidak mengeluarkan air mata dan kotoran, serta pembesaran kelenjar pada leher. Penderta harus dirawat dirumah sakit dengan tetap dipantau oleh dokter spesialis jantung, kata dokter Haryudi.
Karena, penyakit ini bisa berbahaya jika terlambat mendapatkan penanganan, yakni timbul gejala jantung koroner yang berujung kematian. Kematian dapat terjadi pada satu hingga lima persen penderita yang umumnya terlambat di tangani dan puncaknya terjadi pada 15-45 hari setelah awal timbulnya demam. Meski demikian, kematian mendadak dapat terjadi bertahun-tahun setelah fase akut.
Obat yang mutlak harus diberikan adalah imunoglobulin secara infus selam 10-12 jam. Obat yang didapat dari plasma donor darah ini ampuh untuk meredakan gejala penyakit maupun menekan resiko kerusakan jantung. Tapi harganya sangat mahal per gram bisa mencapai 1 juta. Penderita membutuhkan imunoglobulin 2 gram/kg berat badan. Misalnya, anak yang berat badannya 15 kg membutuhkan 30 gram atau seharga sekitar 30 juta. Penderita juga diberikan asam salisilat untuk mencegah kerusakan jantung dan sumbatan pembuluh koroner. (sumber Koran Jawapos Mei 2012 )